Translate

Senin, 03 Juni 2013

Manfaat Bawang Putih Menurut Rasulullah


Bawang putih digunakan
sebagai obat herbal sejak ribuan
tahun yang lalu. Pada tahun
2700 – 1900 SM di Mesir kuno,
bawang putih telah digunakan
oleh pekerja-pekerja bangunan
piramida sebagai obat penangkal
penyakit dan rasa letih. Bahkan
saat perang dunia tahun 1914-
1918 bawang putih digunakan
oleh tentara Perancis untuk
mengobati luka.

Bawang putih adalah satu dari 7 anggota keluarga bawangbawangan,
yaitu bawang merah, bawang perisai, bawang kucai,
bawang ganda, bawang bakung dan bawang bombai. Di Cina,
bawang putih dikenal dengan nama “Suan”. Orang Cina biasa
mencampur bawang putih dengan teh, khususnya untuk obat
turun panas dan antibiotic. Sedangkan orang India menggunakan
bawang putih untuk menyembuhkan luka dan borok. Lain lagi
dengan orang Jepang, mereka memakannya dalam bentuk jus
bawang putih yang mudah diperoleh hampir di setiap sudut kota
Jepang. Orang-orang Syria mencampurkan bawang putih ke
dalam minuman untuk mengobati demam dan menahan sakit saat
bengkak.

Bawang putih begitu berkhasiat karena mengandung banyak
zat penting yang dibutuhkan tubuh manusia. Dari umbi bawang
putih per 100 gram akan didapat protein sebesar 4,5 gram, lemak
0,20 gram, hidrat arang 23,1 gram, vitamin B1 0,22 miligram,
vitamin C15 miligram, kalori 95 kalori, posfor 134 miligram,
kalsium 42 miligram, besi 1 miligram dan air 71 gram. Di samping
itu dari beberapa penelitian umbi bawang putih mengandung zat
aktif awcin, awn, enzim alinase, germanium, sativine, sinistrine,
selenium, scordinin, nicotin acid.
Dalam setiap 100 gram bawang putih akan didapatkan
nutrisi sebagai berikut.
Komponen Gizi Kadar Per 100 Gram
Air (g) 58,58
Energi (kkal) 149
Protein (g) 6,36
Lemak total (g) 0,5
Karbohidrat (g) 33,07
Serat total (g) 2,1
Komponen Gizi Kadar Per 100 Gram
Natrium (mg) 17
Kalium (mg) 401
Kalsium (mg) 181
Besi (mg) 1,7
Magnesium (mg) 25
Fosfor (mg) 153
Seng (mg) 1,16
Vitamin C (mg) 31,2
Thiamin (vit B1) (mg) 0,2
Riboflavin (vit B2) (mg) 0,11
Niacin (vit B3) (mg) 0,7
Asam Panthotetic (Vit B5) (mg) 0,596
Vitamin B6 (mg) 1,235
Folate total (vit B9) mkg) 3,1
Bawang Putih Dalam Literatur Islam
Meskipun dapat digunakan sebagai bumbu dapur, baunya
ternyata tak sesedap rasanya. Baunya yang menyengat membuat
Rasulullah SAW melarang memakannya jika hendak ke masjid.
Hal tersebut sebagaimana hadits yang diriwayatkan dari Abdullah
bin Umar, dia berkata, “Pada saat peperangan Khaibar, rasulullah
SAW bersabda, ‘Barangsiapa memakan dari pohon ini – yakin
bawang putih, maka janganlah dia mendekati masjid kami’.” (HR.
Al – Bukhari Muslim)

Sebagaimana juga hadits dari Anas bin Malik, dia berkata,
“Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Barangsiapa
memakan pohon ini (bawang putih), maka janganlah dia mendekati
kami.’ Atau ‘Jangan dia shalat bersama kami’.” (HR. Al-Bukhari
dan Muslim). Dalam riwayat lain disebutkan, “Barangsiapa
memakan bawang merah, bawang putih atau bawang bakung,
maka janganlah dia mendekati masjid kami. Karena Malaikat juga
merasa terganggu dengan apa-apa yang membuat Bani Adam
merasa terganggu.” (HR. Muslim).
Sahabat Umar bin Khaththab pernah berkhutbah pada hari
Jum’at, “Kemudian kalian, wahai sekalian manusia memakan dua
jenis pohon yang menurutku baunya sangat busuk, yakni bawang
merah dan bawang putih. Aku pernah melihat bila Rasulullah SAW
mendapati kedua bau ini dari seseorang, beliau memerintahkan
untuk mengeluarkannya dari masjid ke Baqi’. Barangsiapa
memakan kedua jenis tumbuhan tersebut, hendaklah dia
menghilangkan baunya dengan memasaknya.” (HR. Muslim).
Larangan tersebut khusus bagi yang hendak berangkat ke masjid,
jadi bukan larangan mutlak. Karena bawang putih pada asalnya
halal. Buktinya Rasulullah SAW mengatakan, “Barangsiapa telah
memakan” dan perkataan Umar, “Barangsiapa memakannya
hendaklah dia menghilangkan baunya dengan memasaknya.”
Permasalahan di atas telah
disebutkan secara jelas dalam hadits
Abu Sa’id Al-Khudri, dia berkata,
“Ketika kami berhasil merebut
Khaibar, kami (para Sahabat Nabi)
memakan tanaman itu (bawang putih)
karena orang-orang saat itu sangat
lapar. Kami pun memakannya dengan
lahap kemudian kami berangkat ke
masjid. Rasulullah SAW mencium
bau bawang tersebut, lantas beliau
berkata, ‘Barangsiapa memakan
pohon yang busuk ini, maka janganlah
dia mendekati masjid!’ Orang-orang
berseru, ‘Bawang telah diharamkan,
bawang telah diharamkan!’
Sampailah hal itu kepada Rasulullah SAW. Maka beliau pun
berkata, ‘Wahai sekalian manusia, aku tidaklah mengharamkan
apa yang dihalalkan Allah. Akan tetapi aku hanya membenci bau
pohon itu’.” (HR. Muslim)

Ali bin ABi Thalib berkata, “Rasulullah SAW melarang untuk
mengonsumsi bawang putih kecuali setelah dia dimasak.” (HR. Abu
Dawud dan At-Tirmidzi). Dengan memasak bawang putih, maka
bau yang tadinya menyengat akan berkurang. Dan diketahui pula
bawang putih yang dimakan mentah dapat menganggu lambung,
lebih baik direbus, digoreng, atau dipanggang lebih dulu.
Dari Ali bin Abi Thalib, beliau berkata, “Makanlah bawang
putih dan berobatlah (dengan menggunakan)nya, karena
sesungguhnya di dalamnya terkandung obat (peyembuh) dari tujuh
puluh macam penyakit.” (HR. Ad-Dailami)
Ibnu Sina berbicara seputar khasiat bawang putih, “Ia
merupakan zat pelembut yang dapat menguraikan angina tau gas
di dalam perut secara efektif. Abu dari bawang putih apabila
diolesi dengan madu akan sangat berguna dalam menyembuhkan
penyakit balak. Ia juga berkhasiat mengobati penyakit yang
membuat rambut rontok (alopecia) dan penyakit linu pada
panggul. Sementara itu, bawang putih yang dimasak maupun
dipanggang, berkhasiat sekali dalam meredakan rasa sakit gigi.
Demikian pula dengan berkumur-kumur dengan air masakannya,
akan sangat berkhasiat untuk menjernihkan tenggorokan. Ia juga
berkhasiat menyembuhkan penyakit batuk yang kronis serta
penyakit-penyakit pada organ dada, maupun selesma. Sedangkan
duduk di daun-daun bawang putih yang sudah direbus dapat
melancarkan air seni dan darah haid. Adapun minum bawang
putih yang ditumbuk halus bersama madu, berkhasiat sekali
untuk mengeluarkan lender dan dahak.”

Dawud Al-Anthoki berkata, “Bawang putih yang dikeringkan,
kemudian abunya dicampur madu, berkhasiat untuk mengobati
penyakit balak, penyakit yang membuat rambut rontok dan
penyakit linu panggul. Adapun bawang putih yang dimasak atau
dibakar berkhasiat sebagai pereda rasa sakit pada gigi, melegakan
tenggorokan, menyembuhkan penyakit batuk yang sudah parah,
serta mengatasi penyakit-penyakit pada organ dada dan juga
penyakit selesma. Sedangkan duduk di daun-daun bawang putih
yang sudah direbus dapat melancarkan air seni dan darah haid.”
Khasiatnya Tak Seburuk Baunya

Meskipun baunya menyengat dan tidak disukai banyak
orang, khasiat bawang putih tak bisa diremehkan. Kandungan zat
kimianya yang begitu banyak membuat bawang putih begitu
berguna dalam menangkis berbagai macam penyakit mematikan.


1. Pembunuh Bakteri Nomor Satu

Daljit Arora ahli mikrobiologi dari Universitas Guru Nanak di
Amritsar, India melakukan penelitian intensif beberapa macam
bumbu dapur yang lazim digunakan dinegaranya. Dari hasil
percobaannya diketahui bahwa bawang putih ampuh membunuh
beberapa bakteri merugikan, di antaranya adalah bakteri
Staphylococus penyebab peradangan dan keracunan darah, bakteri
Entero penyebab radang paru-paru, bakteri Pseudomonas
penyebab infeksi luka terbuka, bakteri Shigella penyebab disentri,
bakteri Salmonell penyebab keracunan makanan dan typhus serta
jamur Kandida, yang menyebabkan menurunnya kekebalan tubuh
manusia.


2. Penurun Kolesterol

Di Thailand Institute of Scientific and Technological Research
dibuat kapsul berisi ekstrak bawang putih yang setara dengan 7
gram bawang putih segar setiap kapsul. Dosis yang dipakai adalah
dua kali satu kapsul setiap hari selama 5 bulan. Pada bulan
pertama pemberian, kolesterol darah meningkat. Hal ini
kemungkinan adanya pengikisan dari endapan lemak di pembuluh
darah. HDL dalam darah yang berfungsi mengenyahkan kolesterol
dari sistem tubuh, meningkat setelah 2 bulan pemberian. Kadar
kolesterol menurun drastis setelah 8 minggu, namun penurunan
kadar trigliserida baru terjadi setelah 5 bulan pemberian bawang
putih.


3. Anti Kanker

Kanker merenggut 30 persen dari sekitar 7 juta kematian di
dunia setiap tahun. Sir Richard Dool, ahli kanker terkemuka dari
Inggris menyatakan bahwa kanker bisa dikurangi sampai 60
persen, jika orang gemar mengonsumsi makanan alamiah dan
berhenti merokok.
Dan ternyata menurut penelitian yang dilakukan oleh
Belman dkk, zat allicin yang terkandung dalam bawang putih
mampu mencegah timbulnya sel-sel tumor, juga menghambat
pertumbuhan sel-sel kanker. Percobaan pada tikus menunjukkan
zat allicin secara aktif menghambat pertumbuhan tumor paling
sedikit 6 bulan setelah perlakuan. Ternyata percobaan pada
manusia juga memberikan hasil yang nyata tentang pencegahan
timbulnya kanker dan tumor
.


4. Anti Jantung Koroner

Menurut WHO, pada 29 negara sekitar 35 persen
penduduknya yang berusia antara 25-64 tahun telah mengidap
penyakit jantung koroner. Di Indonesia, peningkatan penyakit
jantung koroner juga telah menunjukkan gejala yang
mengkhawatirkan, sebab peringkatnya kini telah naik ke urutan 2
sebagai penyebab kematian.
Penyebab pokok dari penyakit jantung koroner adalah
menumpuknya lemak, protein dan kolesterol pada pembuluh
darah. Mengonsumsi secara rutin bawang putih ternyata mampu
menghancurkan kolesterol dalam darah.
Bordia dkk, melaporkan, bahwa zat dalam
bawang putih yang mempunyai khasiat untuk
mengganyang kolesterol adalah Sulfur pada
minyak atsiri bawang putih. Komponen Sulfur
yang rumus kimianya “dalil disulfide” inilah
yang juga memberi bau khas. Jadi kandungan
minyak atsiri pada bawang putih ini memberi
keuntungan ganda, rasa dan khasiatnya
sekaligus.
Bahan kosmetika dan obat kuat bawang putih bukan hanya
mampu mencegah/ menyembuhkan berbagai penyakit, tapi juga
bermanfaat untuk kecantikan. Ia bisa membuat tubuh kita
ramping atau langsing dan sekaligus menjadikan kulit halus dan
lembut. Sebab bawang putih bisa mengatur jumlah kalori yang
dibutuhkan tubuh dengan menyisihkan kolesterol yang terlalu
tinggi.
Banyak orang Korea dan Jepang meyakini, buat pengantin
baru, memanfaatkan bawang putih bisa menjadikan malammalam
pengantin yang tidak terlupakan. Bawang putih dalam
“kimchi” (sejenis acar sayuran) yang memerlukan penyimpanan
beberapa bulan untuk memperoleh khasiat secara optimal
merupakan sajian khas orang Korea maupun Jepang.


5. Menambah Gairah Seksual

Dr. Kominoto menemukan senyawa lain dalam bawang putih
yang bisa memberikan vitalitas bagi tubuh yang disebut scordinin.
Dalam percobaannya dengan kelinci, scordinin mampu menekan
kadar kolesterol dan menaikkan produksi sperma. Itu sebabnya
zat tersebut juga mampu merangsang gairah seksual,
meningkatkan daya tahan dan orgasme yang optimal. Di Negara
Korea dan Jepang, dua Negara pengonsumsi terbesar bawang
putih, sudah lama mengenal bawang putih sebagai “obat kuat”.
Juga ditemukan bahwa zat allicin dari bawang putih bisa
membunuh eryptococcus neoformans, jenis jamur yang sering
menyebabkan penyakit meningitis. Bahkan membunuh Candida
albicans, jenis jamur yang sering menyebabkan infeksi pada
vagina manusia.
Bawang putih segar mengandung allicin dengan aroma khas, amat
bermanfaat melawan infeksi, ampuh membendung risiko
keracunan makanan, membantu melawan penggumpalan darah,
dan membunuh sel potensial kanker.
Allicin amat cepat menghilang jika bawang putih mengalami
proses pengawetan. Apabila memang perlu mengawetkan bawang
putih, sebaiknya rendam dalam air biasa bersuhu standar.
Kandungan allicin masih lebih terjaga daripada menggunakan
minyak sayur.
Kadar allicin menurun hingga setengahnya setelah enam hari
diawetkan dalam air. Sedangkan jika diawetkan menggunakan
minyak sayur, kandungan allicin merosot hingga setengahnya
hanya dalam hitungan beberapa jam. Kemampuan bawang putih
sebagai antibakteri menurun jika kadar allicin terjun bebas.
Peneliti Jepang membandingkan kandungan allicin pada bawang
putih yang diawetkan menggunakan air, alcohol dan minyak
sayur. Hasil penelitian yang dipublikasikan Journal of Agricultural
and Food Chemistry itu memperlihatkan bawang putih segar yang
digunakan sebagai bumbu masakan, kandungan allicin lebih
stabil disbanding metode pengawetan apapun.
Jadi, daripada membeli bawang putih botolan lebih baik
menghaluskan siung bawang putih segar. Lebih sehat dan
beraroma sedap.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About